11 Mar 2015

Pengaruh Perkembangan Industri Kendaraan Bermotor terhadap Masyarakat

Author: Azizul Musyafa | Filed under: Uncategorized

car

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia tenggara yang memiliki laju pertumbuhan kendaraan bermotor yang cukuk signifikan. Menurut Kementrian Perindustrian Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, beberapa tahun terakhir telah mampu mencapai angka sekira 8 juta unit per tahun. Perkembangan ini diperkirakan akan bergerak terus secara konsisten dalam beberapa tahun mendatang.Hal ini tentu berdampak terhadap kenaikan jumlah kendaraan di Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik  menunjukkan kenaikan jumlah kendaraan yang sangat signifikan . Pertumbuhan kendaraan kurun 1987-2012 terlampau pesat. Data BPS menunjukkan, 7.791.480 kendaraan pada 1987. Jumlah itu meningkat menjadi 8.291.838 kendaraan pada 1989. Penambahan jumlah kendaraan 250.179 unit per tahun. Maka coba bandingkan Bandingkan dengan kondisi terkini. Data dari Korps Lalu Lintas Polri, 84.193.057 kendaraan pada 2011 kemudian meningkat jadi 94.229.299 kendaraan pada 2012. Dalam setahun, jumlah kendaraan naik 10.036.242 unit. Pertumbuhan kendaraan 25 tahun terakhir yang gila-gilaan secara alami meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).Di satu sisi, pemerintah  menerapkan subsidi BBM demi menekan harganya agar terjangkau masyarakat. Padahal, subsidi BBM jelas memakan cukup banyak alokasi APBN. Di sisi lain, APBN adalah nyawa pembangunan pemerintah.  Karena APBN semakin menipis , maka pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM. Setiap kali dinaikkan, tentu mengundang protes dari masyarakat.Padahal, kebijakan ini dilakukan karena untuk menyelamatkan APBN. Kita tahu bahwa APBN juga dibutuhkan untuk pembangunan pemerintah, dan ini tentunya untuk masyarakat Indonesia.

20130729_400-titik-kemacetan-di-jakarta_7065

Selain berdampak kepada APBN dan pembangunan, kenaikan kendaraan bermotor tentunya berdampak terhadap kenyamanan masyarakat di jalan dikarenakan pasti akan menimbulkan kemacetan. Kita tahu beberapa tahun terakhir, di Jakarta masalah kemacetan sampe sekarang belum dapat diatasi. Kemacetan juga disebabkan oleh kurangnya etika pengendara dan sifat masyarakat yang konsumtif. Mengapa etika pengendara berkurang? Kita tahu di jalan raya terdapat bermacam-macam jenis kendaraan, mulai dari sepeda, sepada motor, mobil dan lain sebagainya. Dari jenis-jenis tersebut kita tahu bahwa mobil lah yang paling memakan tempat di jalan. Lalu apa salahnya memakai mobil? Memang tidak salah jika kita memakai mobil. Namun, melihat kondisi sekarang hendaknya pengendara lebih mempunyai etika yaitu memakai mobil sesuai dengan kapasitas penumpang yang ada. Maksudnya saat ini di jalan raya masih banyak kita temukan di dalam mobil hanyalah terdapat 1 atau 2 orang. Padahal mobil didesain digunakan untuk beberapa orang. Tentu jika setiap mobil hanya berisi 1 atau 2 orang, maka akan menjadi penyebab kemacetan yang luar biasa. Oleh karena otu, diperlukan kesadaran dari masyarakat Indonesia sendiri. Selanjutnya berkaitan dengan sifat masyarakat Indonesia yang konsumtif dan mewah. Hal ini terlihat dari penjualan kendaraan bermotor yang mencapai 1.280 juta unit pada tahun 2014. Angka tersebut menunjukkan betapa konsumtifnya masyarakat kita. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan pajak kendaraan pada tahun 2015 adalah tepat, karena hal ini tentu akan mengurangi tingkat penjualan kendaraan bermotor dan pastinya mengurangi sifat komsumtif masyarakat Indonesia.            Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi kemacetan? Menurut saya masih ada solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah selain menaikkan pajak. Kita tahu kemacetan sendiri lebih banyak disebabkan oleh kendaraan pribadi. Maka, solusinya adalah beralih ke kendaraan angkutan umum. Sekarang, sudah banyak terdapat angkutan umum yang baru, seperti transjakarta, transjogja, dan lainnya. Namun, masih banyak orang yang belum mau beralih ke angkutan umum . Alasan utamanya diantara lain adalah kenyamanannya sendiri dari angkutan umum tersebut. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membuat kenyamanan yang lebih pada angkutan umum, serta tentu dengan harga yang cukup murah. Bagaimanapun peraturan atau solusi yang ditetapkan pemerintah tidak akan dapat berjalan tanpa kesadaran setiap warga masyarakatnya. Oleh karena itu, kita haruslah menjadi masyarakat yang beretika serta memiliki kesadaran terhadap masalah di sekitar kita dan membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.

 

Leave a Reply