8 Apr 2015

Pengaruh Media Massa Terhadap Perilaku Masyarakat Dan Cara Menyikapinya

Author: Azizul Musyafa | Filed under: Uncategorized

media-massaSebelum membahas lebih lanjut, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan media massa? media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio . televisi, dan internet. Saat ini, media massa dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.
2. Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video
3. Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosial.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup kita serta menciptakan sejumlah kebutuhan.

dampak-negatif-internet
Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun pasti, media membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain. Selain itu wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang firgur yang sedang diidolakan .Hal ini biasanya menyerang pada kaum muda atau remaja. Mereka meniru semua tentang figur yang diidolakan. Jika figur yang diidolakan sesuai dengan budaya kita memang tidak masalah, tapi kalau figur yang diidolakan tidak sesuai dengan budaya kita ? Tentu ini akan menimbulkan masalah tersendiri. Arus informasi yang terus menyerang kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa , khususnya untuk anak-anak dan remaja. Di media siber terutama atau internet ini menyumbang pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan perilaku budaya saat ini. Di internet, kita dibebaskan melihat informasi dan situs di seluruh dunia. Namun, banyak informasi yang belum tentu benar atau bahkan informasi tersebut bertentangan dengan budaya kita, contohnya saja cara berpakaian yang menjadi trend para remaja saat ini yang sudah tidak sadar telah meninggalkan budaya atau norma kita. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.Selain itu media juga membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.

media-spoonfeeding-cartoon
Layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai bangsa timur. Oleh karena itu, kita sebagai pengguna atau pengakses media massa tentu harus bijak menyikapi ini.Kita haruslah bijak dalam menyaring berita dan informasi dari media. Hal ini dapat diumpamakan seperti makanan. Misalnya, ayam yang belum digoreng, atau nasi yang belum dimasak? Kira-kira bagaimana rasanya ? Tentu makanan tersebut tidaklah enak jika masih mentah.Hal ini sama halnya seperti berita. Jika kita mendapati suatu berita, maka langsung dianggap benar. Apalagi berita ini dianggap benar kemudian langsung dishare ke semua orang, lewat facebook , twitter , dan media sosial. Hal ini berarti kita telah menyebarkan informasi yang kita belum tahu kebenarannya. Jika berita ini salah, tentu hal ini akan berakibat fatal bukan?
Untuk itulah,mari menyikapi berita dengan baik. Jangan mudah percaya, telitilah. Seandainya itu benar dan bermanfaat untuk disebarluaskan ya silahkan. Tapi kalau beritanya tentang aib seseorang, apakah kita pantas menyebarkannya? Apalagi beritanya itu bohong alias fitnah, apakah harus kamu sebarkan juga? Apalagi kalau beritanya mengudang cek-cok, debat kusir, bahkan kebencian di antara kita? Oleh karena itu mari kita menyaring informasi yang ada di media, karena dalam agama islam pun sudah ada perintah tersebut dalam Al Qur’an seperti sebagai berikut :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu.” (QS Al-Hujurat : 6)
Hal ini berarti jika kita menyebarluaskan berita yang tidak benar atau belum tentu kebenarannya maka kita termasuk orang yang fasik. Oleh karena itu, Mari kita intropeksi diri kita sendiri dalam menyikapi sebuah berita. Hal ini memang kalau dilihat sepele namun bisa menimbulkan dampak yang besar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Media diciptakan untuk menyalurkan informasi kepada kita semua namun belum tentu informasi tersebut sesuai dengan budaya , norma atau agama kita. Oleh karena itu kita harus menyikapinya dengan bijak dengan menyeleksinya. Jika memang sudah terbukti benar boleh kita mempercayainya, jika belum tentu benar maka mari kita jangan mempercayainya. Jadi jangan sampai media mengendalikan kita teman-teman , Mari kita kendalikan diri kita sendiri untuk menyikapi informasi di media dengan bijak dan teliti.

Leave a Reply